Sunday 20 December 2015

Cara jitu permohonan KPR diterima bank

seputar uang

memiliki rumah tentunya menjadi idaman banyak orang. bagi anda yang sudah menikah tentunya akan sangat membanggakan tinggal di rumah sendiri. lepas dari predikat penghuni pondok mertua indah. namun melihat kenyataan harga rumah tiap tahun selalu mengalami kenaikan 20-30% rasanya sulit dikejar jika menggandalkan uang tabungan, alhasil mayoritas orang mengandalkan KPR.  cara ini banyak dipilih karena jika dihitung-hitung persentase bunga bank masih lebih rendah dibandingkan kenaikan harga rumah.

untuk mengajukan KPR ada beberapa syarat yang harus anda ketahui antara lain :

1. Pastikan anda tidak memiliki catatan buruk kredit misalnya ; terlambat membayar tagihan kartu kredit, cicilan motor, mobil, ataupun kredit lainnya. jika anda pernah menunggak hampir dipastikan permohonan kredit anda akan ditolak. sebanyak apapun anda mengajukan kredit ke berbagai bank. mengapa? bagi bank kelancaran pembayaran merupakan hal utama. antara satu bank dan bank lain terhubung ke sistem di bank indonesia sehingga bila ada catatan buruk track record kredit nasabah maka bank lain akan mengetahuinya pula. anda bisa mengecek sendiri catatan kredit anda di biro infomasi kredit bank indonesia.
2. Perhatikan DSR rasio atau debt service ratio yaitu persentase cicilan terhadap penghasilan biasanya bank mensyaratkan maksimal cicilan sebesar 30% dari THP (take home pay). take home pay adalah uang cash total yang anda terima dari tempat kerja jadi jika anda menerima gaji+insentif/tunjangan yang sifatnya tetap maka THP anda adalah total gaji+tunjangan/insentif tersebut. semakin besar THP akan semakin besar potensi plafond kredit anda. bagaimana bila rasio DSR anda diatas 30% ? bank akan memberikan jangka waktu pinjaman terlama supaya anda bisa mencicil. tentunya bank memperhitungkan usia nasabah juga, jadi bila saat pengajuan KPR usia anda masih 20an anda masih bisa mendapat kredit dengan tenor sampai 25 tahun.
3. bagi anda yang berwiraswasta cobalah mengurus legalitas usaha anda. biarpun anda pedagang bakso kaki lima dengan omzet jutaan rupiah perhari akan ditolak bank. dan satu hal yang seringkali dilupakan pedagang adalah pembukuan. biasanya pedagang jarang sekali menabung di bank, klo pun ada yang ditabung adalah keuntungan hasil jualan. perlu diingat untuk melihat kelancaran usaha bank melihatnya melalui catatan transaksi perbankan karena itu luangkan waktu berkala menaruh uang anda di bank. misalnya warung tutup sore hari, anda bisa menabung esok pagi lalu anda tarik lagi untuk belanja. lakukan langkah ini setidaknya selama 3 bulan sebelum mengajukan kredit. memang terlihat agak ribet tapi bank lebih menyukai pembukuan yang teratur. ini juga berlaku buat para pekerja yang masih menerima gaji secara manual atau bayar cash, usahakan tabung dulu gaji anda supaya ada track record cash flow.
4. sediakan uang untuk DP rumah. tergantung berapa harga rumah pilihan anda, namun biasanya berkisar antara 20-30%. lebih bagus lagi jika anda mengalokasikan lebih dari itu karena artinya kebutuhan kredit anda berkurang.
5. sediakan uang untuk biaya KPR. biaya-biaya ini antara lain biaya notaris, pajak, asuransi dll. biaya ini tidak bisa dipastikan. sebagai gambaran umumnya sekitar 5% dari plafond kredit.
6. persiapkan syarat-syarat administratif seperti foto copy KTP, kartu keluarga, surat nikah (bagi yang menikah, surat keterangan karyawan, slip gaji, foto copy buku tabungan dll.
7.  tanyakan segala hal terkait kredit kepada petugas bank terutama bunga kredit. biasanya orang tergiur dengan penawaran bunga rendah di tahun-tahun awal. perlu diketahui biasanya setelah memasuki bunga mengambang (floating) debitur kaget karena cicilannya meningkat. jangan sampai setelah masa bunga tetap anda keberatan membayar cicilan yang akan berakibat pada penyitaan agunan.

Nah,bila sudah siap semuanya anda tinggal datang ke bank untuk akad kredit. anda bisa menjadwalkan tanggalnya ke bank prosesnya sekitar 1-2 jam. kembali

selamat mencoba, semoga berhasil

Baca juga : 3 alasan utama mengambil hutang atau kredit

No comments:

Post a Comment