Sunday 20 December 2015

cara Investasi meningkatkan market share



Mendengar kata investasi pasti akan terpikir dengan membeli properti, saham, atau emas lalu menyimpannya untuk dijual di masa mendatang.  Apakah akan berpikir demikian jika mendengar kata investasi pasar? umumnya para pebisnis melakukan investasi dengan membeli mesin baru, membuka toko baru, atau membeli asset lain yang akan mendukung kegiatan bisnisnya.  Seiring berjalannya waktu strategi bisnis semakin modern,  di tengah persaingan yang ketat perlu terobosan-terobosan kreatif dalam berbisnis.  Untuk melakukan ekpansi , pebisnis perlu melakukannya dengan cara efisien dan efektif. 

seputar uang

  Investasi pasar merupakan salah satu cara dimana dalam kondisi tertentu pebisnis mengeluarkan uang demi mencapai target market share nya.  Pebisnis tidak peduli cara ini seperti menggarami laut bagaimana tidak? Alih-alih mendapat keuntungan, yang ada modal terus terkikis. Namun dalam jangka panjang cara ini dipercaya menghasilkan keuntungan  yang konsisten.  Dengan meraih target market share diharapkan posisi perusahaan akan kuat di konsumen  lalu dengan sendirinya keuntungan pun mengalir.  Jadi dengan kata lain, perusahaan membelanjakan uangnya untuk “membeli pasar”. Mungkin kita pernah melihat di televisi atau dimanapun sebuah produk diiklankan dengan gencar. Udah begitu masih ditambah dengan diskon dan hadiah menarik. Itu adalah salah satu strategi perusahaan dalam meraih pangsa pasarnya. Biasanya hal ini dilakukan oleh perusahaan baru atau perusahaan lama yang mengeluarkan produk baru. Tentunya tidak sedikit uang yang dihabiskan.  

 sukses tidaknya strategi ini bisa dilihat dalam waktu relatif singkat, jika perusahaan/produk tercapai target pasarnya maka eksistensinya akan terus berlanjut. Sebaliknya jika gagal, perusahaan atau produk akan mati seketika karena kehabisan modal.  Tentu saja tidak semuanya bisa berhasil karena itulah perlu perencanaan mendalam.  Antara lain bagaimana kondisi pasar saat itu, jika produk yang diluncurkan merupakan pelopor pasar maka penetrasinya pun akan cepat. Dalam waktu singkat produk akan meraih posisi tinggi. misalnya  jasa angkutan di suatu daerah  mayoritas masih mengandalkan becak. Konsumen datang menghampiri abang becak yang mangkal disuatu tempat. Lalu ada pebisnis yang membuat inovasi dengan system pemesanan becak lewat telepon.  Konsumen dimanapun bisa memesan lewat teleponnya. Supaya sistem ini berkembang si pebisnis tadi melakukan promosi dengan gencar ke konsumen, alhasil  konsumen pun beralih ke sistem tersebut. Dengan semakin banyaknya konsumen  yang menggunakan jasa becak telepon ini,  si pebisnis mendapatkan rangking tertinggi untuk pelayanan jasa becak. 

Nah supaya strategi tersebut lebih “nendang’’ promosinya bisa dibumbui dengan diskon harga, bonus gratis, point hadiah dll. Sebenarnya  ini bisa dikategorikan sebagai predatory pricing, yaitu menjual produk yang sama dengan harga sangat murah bahkan dibawah harga produksi. Tujuan utamanya adalah menyingkirkan pesaing pasar  dan mencegah masuknya pemain baru, serta menaikan posisi di pasar sebagai pemimpin.  Tujuan terakhir inilah pada dasarnya impian bagi setiap pebisnis. Dengan menjadi pemimpin pasar maka  produk menjadi ampuh menguasai konsumen. Faktor harga tidak lagi sensitif karena konsumen telah menggantungkan kebutuhannya akan produk tersebut.  kasus tadi hanya contoh fiktif saja, dalam realita bisnis banyak kasus-kasus seperti ini yang tidak disadari oleh konsumen. kembali

Baca juga :  Memahami teori ekonomi konsumsi pada perdagangan saham

No comments:

Post a Comment